
Apakah Anda sering membuat martabak mini tapi selalu gagal, gosong atau bantat? Tentunya membuat kesal bukan. Pertanyaanpun muncul kenapa bisa demikian? Padahal takarannya sudah sesuai resep.
Masalah ini memang seringkali dialami mereka yang sedang belajar membuat martabak mini jadi Anda tidak sendirian. Tapi jangan cemas pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tips seputar 5 penyebab Adonan Martabak Mini Gagal Bantat atau tidak mengembang.
Tips ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya berjualan martabak mini selama 8 tahun jadi tidak asal tulis atau mengutip dari sumber lain. Harapan saya tips ini bisa membantu mereka yang ingin berjualan martabak mini atau ibu rumah tangga yang ingin belajar membuat martabak mini. Berikut informasi selengkapnya :
6 Penyebab Adonan Martabak Mini Gagal atau Bantat
Jika terlalu besar meski nantinya adonan mengembang namun kulitnya akan jelek/belang. Lalu bagaimana cara mengatur api kompornya? Kalau cara saya jika pakai cetakan martabak mini teflon adalah pertama mencetak gunakan api yang kecil dulu kemudian tunggu sampai cetakan panas kalau saya mengetesnya dengan meletakan telapak tangan diatas cetakan secara cepat.
Tips ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya berjualan martabak mini selama 8 tahun jadi tidak asal tulis atau mengutip dari sumber lain. Harapan saya tips ini bisa membantu mereka yang ingin berjualan martabak mini atau ibu rumah tangga yang ingin belajar membuat martabak mini. Berikut informasi selengkapnya :
6 Penyebab Adonan Martabak Mini Gagal atau Bantat


1. Api kompor kurang pas
Pengaturan api sangat menentukan hasil dari martabak mini jadi harus pas jangan terlalu kecil jangan pula terlalu besar. Jika terlalu kecil maka adonan tidak akan mengembang. Perlu Anda ketahui bahan pengembang seperti Baking powder atau baking soda akan bekerja pada adonan ketika dipanggang jika suhunya mencapai 70 derajat celcius.Jika terlalu besar meski nantinya adonan mengembang namun kulitnya akan jelek/belang. Lalu bagaimana cara mengatur api kompornya? Kalau cara saya jika pakai cetakan martabak mini teflon adalah pertama mencetak gunakan api yang kecil dulu kemudian tunggu sampai cetakan panas kalau saya mengetesnya dengan meletakan telapak tangan diatas cetakan secara cepat.
Tapi kalau pakai cetakan alumunium cor atau cetakan baja cor, saya langsung geber panasnya atau full setelah itu baru dikecilkan.
Barulah dituangkan adonan kecetakan. Kalau yang pake 7 lubang saya tidak langsung mengisi semua lubang . Saya cukup mengisi 1- 2 lubang dulu yaitu tengah dan disampingnya. Amati adonan apakah langsung mengembang atau tidak, jika tidak segera besarkan apinya. Jika langsung mengembang perhatikan sisinya jika cepat gosong berarti api kegedean segera kecilkan. Setelah adaonan mengembang barulah semua lubang disisi.
Terkadang meskipun adonan bisa mengembang namun tidak semua lubang mengembang ini menandakan apinya kurang merata atau posisi cetakan kurang ketengah dari posisi kepala kompor. Kepala kompor yang sudah mulai rusak (pecah) juga bisa menyebabkan matangnya tidak merata.
Kepala kompor juga ikut berpengaruh kalau ukurannya standar dengan diameter kepala kompor sekitar 7 – 7.5 cm umumnya bisa mengembang dengan baik dan tidak gosong namun jika kepala kompornya besar sedangkan rata rata cetakan martabak mini tidak tebal menyebabkan cetakannya kepanasan meskipun apinya sudah kecil sehingga martabak cepat gosong atau kulitnya bopeng. Cetakan yang terlalu panas ditandai dengan bunyi “Cesss” yang keras saat menuangkan adonan.
Barulah dituangkan adonan kecetakan. Kalau yang pake 7 lubang saya tidak langsung mengisi semua lubang . Saya cukup mengisi 1- 2 lubang dulu yaitu tengah dan disampingnya. Amati adonan apakah langsung mengembang atau tidak, jika tidak segera besarkan apinya. Jika langsung mengembang perhatikan sisinya jika cepat gosong berarti api kegedean segera kecilkan. Setelah adaonan mengembang barulah semua lubang disisi.
Terkadang meskipun adonan bisa mengembang namun tidak semua lubang mengembang ini menandakan apinya kurang merata atau posisi cetakan kurang ketengah dari posisi kepala kompor. Kepala kompor yang sudah mulai rusak (pecah) juga bisa menyebabkan matangnya tidak merata.
Kepala kompor juga ikut berpengaruh kalau ukurannya standar dengan diameter kepala kompor sekitar 7 – 7.5 cm umumnya bisa mengembang dengan baik dan tidak gosong namun jika kepala kompornya besar sedangkan rata rata cetakan martabak mini tidak tebal menyebabkan cetakannya kepanasan meskipun apinya sudah kecil sehingga martabak cepat gosong atau kulitnya bopeng. Cetakan yang terlalu panas ditandai dengan bunyi “Cesss” yang keras saat menuangkan adonan.
Saran dari saya, gunakan kompor dari Rinnai RI 301 S atau yang sejenis. Kompor ini cocok untuk cetakan teflon, alumunium cor, 10 12 cm atau 16 18 cm.
Baca Juga : Jenis cetakan martabak mini sering dipakai
Saya menyarankan cukup pakai soda kue aja karena sudah bagus tanpa perlu tambahan baking powder. Tapi kalau mau pakai silahkan.
Baca Juga : Jenis cetakan martabak mini sering dipakai
2. Kurang takaran pengembangnya
Jika takaran pengembangnya pas dan apinya juga pas umumnya adonan martabak akan mengembang tapi jika kurang akan menyebabkan adonan tidak mengembang. Bahan pengembang yang sering digunakan adalah ragi instan, baking powder atau baking soda.Saya menyarankan cukup pakai soda kue aja karena sudah bagus tanpa perlu tambahan baking powder. Tapi kalau mau pakai silahkan.
Untuk itu selalu gunakan takaran sesuai resepnya hanya saja kebanyakan resep yang ada diinternet menggunakan takaran sendok teh atau makan sehingga terkadang tidak pas makanya jika memang sesuai dengan resep dan api sudah panas tapi adonan martabak belum mengembang kemungkinan karena takaran pengembangnya kurang, coba tambahkan sedikit demi sedikit sampai hasilnya bagus.
Jika resepnya menggunakan baking soda dan anda menambahkan takarannya lalu berhasil mengembang jangan lupa dicicipi martabaknya saat sudah dingin apakah ada rasa pahit, jika ada berarti terlalu banyak takaran sodanya.
Jika resepnya menggunakan baking soda dan anda menambahkan takarannya lalu berhasil mengembang jangan lupa dicicipi martabaknya saat sudah dingin apakah ada rasa pahit, jika ada berarti terlalu banyak takaran sodanya.
Tapi berdasarkan pengalaman saya, Terigu 1 kg dengan takaran 1 sdt tidak terasa pahit.
Jika pengembangnya menggunakan ragi jika terlalu banyak akan menyebabkan adonan cepat masam, encer dan berbau seperti tape.
Jika pengembangnya menggunakan ragi jika terlalu banyak akan menyebabkan adonan cepat masam, encer dan berbau seperti tape.
3. Kualitas pengembangnya
Kualitas pengembang juga ikut menentukan daya kembangnya terutama jika menggunakan baking powder atau baking soda.Jika resepnya menggunakan baking powder pilihlah yang jenisnya dobel action contohnya merek Hercules atau Mero, Hindari menggunakan baking powder yang single action karena jika adonan sudah diberikan baking powder adonan harus segera dicetak kalau tidak maka daya kembangnya akan hilang sehingga adonan tidak mengembang.
Berbeda jika menggunakan baking soda atau soda kue, ada yang dengan takaran sedikit saja sudah mampu mengembangkan adonan namun ada soda yang perlu takaran yang agak banyak. Sebagai contoh saya menggunakan soda merek Asahi, dengan takaran 1 sdt sudah mampu mengembangkan adonan 1 kg terigu.
Keaktifan soda juga bisa menjadi penyebab tidak mengembang walaupun jarang terjadi. Bisa saja stok soda yang sudah lama sekali sehingga sering kena angin, terlalu lama menyimpan, atau kadaluarsa.
Cara mengecek keaktifan soda kue yang paling mudah dengan memberi cuka masak. Kalau saat diteteskan soda kue langsung berbusa berarti masih aktif.
4. Kurang lama mendiamkannya
Bagaimana jika pengembangnya hanya menggunakan baking soda atau baking powder? Berdasarkan pengalaman saya tidak harus didiamkan bisa langsung dicetak namun ngembang serta kelembutan nya berbeda jika adonan didiamkan terlebih dahulu. Contoh saya selalu mendiamkan adonan selama 2 jam.Adonan yang baru di adon biasanya kurang lembut sehingga kurang sempurna ngembangnya. Tapi jika sudah didiamkan maka akan ada proses ngembang diadonan secara alami.
Apalagi jika adonan menggunakan ragi instan seperti permipan hanya bisa bertahan beberapa jam setelah itu akan masam sehingga tidak bisa digunakan lagi apalagi disimpan untuk besoknya.
Namun ada pula yang menyimpan adonan sisa kedalam kulkas dan menggunakannya kembali. Ini tentu tergantung masing masing pedagang jadi terserah namun yang pasti jika anda memilih menyimpannya kedalam kulkas pastikan adoanan belum rusak dan saat dicetak rasa martabaknya tidak berubah karena demi menjaga kualitas martabak.
5. Adonan sudah terlalu lama
Bahan pengembang jika sudah bercampur dengan air dalam adonan lama kelamaan akan membuat adonan rusak sehingga tidak mengembang. Makanya ada sebagian pedagang martabak yang memilih membuang adonan jika tidak habis meskipun adonannya hanya menggunakan pengembang soda kue.Apalagi jika adonan menggunakan ragi instan seperti permipan hanya bisa bertahan beberapa jam setelah itu akan masam sehingga tidak bisa digunakan lagi apalagi disimpan untuk besoknya.
Namun ada pula yang menyimpan adonan sisa kedalam kulkas dan menggunakannya kembali. Ini tentu tergantung masing masing pedagang jadi terserah namun yang pasti jika anda memilih menyimpannya kedalam kulkas pastikan adoanan belum rusak dan saat dicetak rasa martabaknya tidak berubah karena demi menjaga kualitas martabak.
6. Kualitas terigu jelek
Terigu yang paling cocok untuk adonan martabak mini adalah yang protein sedang contohnya merek Segitiga biru. Apalagi yang kemasan, kualitasnya lebih terjaga.
Bagaimana kalau yang proteinnya rendah? ada beberapa merek yang tetap bagus contohnya merek Lencana merah. Dan merek ini yang saya pakai untuk jualan hingga artikel ini ditulis.
Ada merek tertentu yang kurang bagus ngembangnya. Selain kandungan proteinnya, kulitas terigu terpengaruh dari lama penyimpan nya. Kalau sampai ada ulatnya atau stok lama bisa pengaruh kepada daya kembangnya.
![]() |
Jenis cetakan martabak mini |
7. Kualitas cetakan
Secara umum semakin berat cetakan martabak mini maka panasnya akan semakin bagus. Jika kurang tebal biasanya ada kesulitannya. Maksudnya kalau api kekecilan adonan tidak ngembang tapi kalau full adonan cepat gosong.
Cetakan martabak teflon butuh kejelian dalam pengaturan apinya karena bobotnya kurang dari 1 kg. Cetakan alumunium cor 7 lubang dengan bobot 1,1 kg cukup bagus panasnya. Kebetulan saat ini saya pakai cetakan ini dan hasilnya jarang bantat asalkan panasnya pas.
Cetakan/loyang baja cor ukuran 10 12 cm yang semi premium dengan bobot 2 kg hasilnya sudah cukup bagus meski tanpa alas. Berbeda jika pakai yang standar, disarankan pakai alas.
Mengingat begitu pentingnya jenis cetakan ke hasil martabak, jangan salah pilih ya! Rekomendasi cetakan martabak mini bisa cek ke Lapak INET, klik disini
Demikianlah tips seputar 5 penyebab Adonan Martabak Mini Gagal Bantat Semoga bermanfaat!
0Komentar
Berkomentarlah sesuai topik No Link No Spam