--> Skip to main content

Toko Online Kok Ditawar Harganya?

DWISU.WEB.ID – Perilaku atau tingkah polah pembeli toko online ternyata bermacam-macam. Ada yang menyenangkan ada pula yang bikin gemes. Ternyata pembeli didunia nyata dan online itu cenderung sama perilakunya mulai dari Banyak Tanya beli nggak, Ngetes harga atau bahkan pembeli yang tanpa basa-basi langsung Beli.

Pendapat saya ini berdasarkan pengalaman saya menekuni toko online Cetakan Martabak Mini. Toko online saya pemasarannya menggunakan website Landing page yang beralamatkan di cetakan7.web.id dengan dukungan beberapa halaman fanspage, blog-blog yang saya miliki dan channel YouTube.

BACA JUGA : Omset 1 Juta Pertama dari Toko Online

Memasarkan produk dengan pemasaran langsung maksudnya pembeli dan penjual bertransaksi langsung melalui komunikasi WhatsApp [WA] atau Telepon bukan dengan Sistem seperti jika belanja barang ke marketplace dimana kalau mau beli ya harus mau mengisi form belanja atau chek out. Kalau pemasaran langsung prosesnya ada yang singkat ada pula yang lama bahkan ujung-ujungnya malah nggak beli.

Masing-masing sistem toko online memang ada kekurangan dan kelebihannya misalnya saja kalau hanya bermodalkan nomor WA  biayanya murah tak perlu beli script-script untuk transaksi seperti cek ongkir, pembayaran dan lain-lain yang harganya tidak murah. Itulah mengapa saya lebih memilih memasarkan produk dengan website landing page bukan yang model chart [keranjang belanja].

Meskipun murah namun ternyata pemasaran menggunakan nomor Whatsapp memungkinkan pembeli untuk Nawar harga padahal sudah jelas harga produk sudah dicantumkan. Hal ini terkadang membuat repot terutama untuk pembeli yang rewel. Kejadian seperti ini saya alami sendiri belum lama ini ada seorang calon pembeli yang menghubungi saya melalui nomor WA yang menanyakan berapa ongkos kirim ke Purworejo.

Saya pikir calon pembeli tersebut sudah tahu harganya. Begitu saya informasikan ongkos kirimnya eh malah balik Tanya lagi memang harganya berapa? Setelah saya info kan harganya eh malah nawar 100 ribu padahal harga yang saya patok Rp.180.000.

Karena harganya Pas tentu dengan halus saya menolak tawaran harganya. Saya pikir komunikasi akan berakhir sampai disitu saja dan saya pesimis akan closing karena tipe pembelinya seperti belanja dipasar tradisional. Tak tahunya keesokan harniya menghubungi saya lagi dan menanyakan ongkir ke Jakarta padahal pertamanya Tanya ongkir ke Purworejo, Aneh sih kata saya? Jangan-jangan mau dijual lagi.

Masih positif thinking saya jawab ongkos kirimnya 18.000. Calon pembeli ini kembali nawar gratis ongkir. Akhirnya dengan berat hati saya katakan, "Harga Pas, Bu! Terima Kasih Silahkan Cari Toko Lain Ya !". Bukannya saya menolak rezeki tapi kok sepertinya ribet amat menghadapi calon pembeli seperti ini. Saya yakin kalau memang rezeki akan menghubungi saya lagi.

Demikianlah pengalaman saya menghadapi calon pembeli toko online yang menawar harga padahal sudah dicantumkan harga PAS, Semoga Bermanfaat ! 
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar