--> Skip to main content

Lolos dari Razia Polisi

Razia Polisi

Apa yang akan kalian lakukan jika sedang berkendara motor didepannya ada razia polisi? Tak sedikit yang memilih putar balik ketimbang harus berurusan dengan polisi. Itulah kejadian yang baru-baru ini menimpa saya yang terjadi pada tanggal 21 Oktober 2020. Tapi saya tidak putar balik justru tancap gas meski polisi sudah bersiap-siap menyetop motor saya.

Kejadian ini tak pernah terlupakan dalam hidup saya karena baru kali ini saya distop polisi tapi tancap gas. Kejadian ini sebenarnya tidak patut ditiru karena melanggar aturan dan membahayakan keselamatan saya sendiri.

Bagaimana ceritanya sampai saya terkena razia?

Simak terus ya!

Pas hari kejadian saya berencana pergi ke Bank BRI cabang Serang Baru Bekasi yang lokasinya dijalan Serang - Cibarusah atau beberapa ratus meter dari pasar Serang Kab.Bekasi. Tujuan saya akan mengurus pencairan bantuan sosial UMKM.

Sebenarnya untuk mengurus pencairan bantuan sosial UMKM ini bisa ke bank BRI Cabang mana saja tidak harus ke Cabang Serang Baru yang menjadi tujuan saya saat kejadian. Entah mengapa saya lebih sreg ke Bank BRI cabang Serang Baru padahal awalnya saya mau memilih ke Bank BRI yang ada diperumahan Mutiara Cikarang. Mungkin karena saya sering lewat jalur Pasar Serang.

Saya berangkat dari rumah sekitar jam 9.00, lalu lintas agak tersendat sampai akhirnya sampai ke Bank tujuan. Posisinya memang ada dipinggir jalan jadi saya mudah menemukannya meski saya belum pernah kesana.

Waktu itu banyak masyarakat yang mengantri hingga duduk diluar. Saya langsung bergegas ke Satpam untuk tanya-tanya. Dari penjelasan Satpam bagi yang mengurus pencairan bantuan ini harus antri untuk beberapa hari kedepan, jadi saya terlebih dahulu menitipkan fotocopy KTP dulu untuk didata kemudian menunggu giliran untuk diproses sampai tanggal 1 November 2020.

Saat saya akan menyerahkan fotocopy KTP saya ditanya oleh satpam, sudah cek nomor KTP nya ke web BRI belum? Saya jawab saya dapat SMS nya pak! Sambil menunjukkan SMS nya. Tapi kata Pak Satpam tetap harus dicek.

Meski tidak puas dengan jawaban satpam tapi saya tidak mau berdebat karena situasinya sedang ramai. Saya berpikir bukankah sudah dapat SMS dari Bank BRI untuk apa cek lagi. Tadinya saya mau mengecek langsung ditempat menggunakan HP tapi karena kondisinya sedang ramai dan saya kawatir sinyalnya kurang bagus akhirnya saya memilih pulang kerumah saja dan mengecek dirumah.

Sampai dirumah saya langsung mengecek nomor KTP saya ke situs bank BRI menggunakan komputer dan hasilnya nama saya memang tercantum untuk menerima bantuan UMKM.

Tanpa menunggu lagi saya langsung pergi ke Bank lagi kalau nggak salah sekitar jam 10 lebih. Pertimbangan saya semakin cepat saya menitipkan fotocopy KTP semakin baik karena biar cepat dapat antrian.

Nah... kejadian yang tak terduga saya alami saat berangkat lagi kesana. Ketika saya melewati jalan raya yang biasa saya lewati dan sampai dipertigaan Wahana, Saat itu kondisi macet karena memang pertigaan namun saya tidak sampai berhenti. Nah pas mau lewat pertigaan itulah tiba-tiba ada orang memakai rompi hijau seperti mau memberhentikan saya, namun karena didepan saya mobil truk sedang jalan otomatis tidak bisa langsung menyetop didepan saya.

Saya langsung tancap gas dibelakang truk dari sebelah kanan, saat itu saya belum ngeh kalau itu polisi. Barulah setelah sudah menjauh dari pertigaan itu saya baru mikir sepertinya yang mau menyetop itu polisi yang lagi razia. Seumur-umur lewat jalan itu tidak pernah lihat ditempat itu ada razia. 

Perasaan saya langsung galau, bagaimana pulangnya nanti? Tapi saya terus melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai ke kantor cabang BRI lagi. Setelah beres urusannya saya langsung beranjak pulang. Tapi saya bingung dan takut kalau razianya masih ada.

Kenapa harus galau ketemu razia polisi?

Ini penyebabnya kenapa saya takut ketemu razia polisi

  1. Saya tidak punya SIM
  2. Pajak motor sudah mati 5 tahun
  3. Spion tidak lengkap
  4. Sayap motor saya lepas.
  5. Helm tidak standar

Kalau ada razia resmi dan kena tilang ngurusnya butuh biaya besar kalau dihitung-hitung sama saja beli motor bekas lagi karena berdasarkan pengalaman teman yang terkena razia dan pajaknya mati nantinya disuruh melunasi pajaknya dulu belum pelanggaran lain seperti tidak punya SIM atau motornya tidak lengkap. 

Saya tetap pulang menggunakan jalan seperti saat berangkat tapi ketika akan sampai pertigaan Wahan kira - kira 50 meter saya berhenti didepan sebuah rumah kosong lalu turun kemudian duduk sambil minum dan mengamati keadaan.

Saat itulah tiba - tiba ada cewek berboncengan pakai motor lalu berhenti didepan saya sambil mengamati kedepan. Tiba-tiba Abang-abang yang ada diwarung seberang bilang, ”Awas Neng ada Razia!”. Si cewek pun akhirnya balik arah. Saya juga bertemu dengan bapak-bapak yang ternyata motornya ditilang.

Sayapun akhirnya memutuskan untuk balik arah dan mencari jalan alternatif tanpa melewati pertigaan yang ada razia polisi. Sempat bingung karena belum pernah lewat jalan itu tapi nekat saja kalau bingung tinggal tanya.

Singkat cerita saya pun pulang melalui jalan alternatif yang ternyata memutarnya lebih jauh karena jalan tembusnya sampai ke Cibarusah. Untungnya pas sampai dipasar Cibenda saya pernah lewat jalan itu hingga saya bisa sampai rumah dengan lancar tanpa nyasar.

Dari kejaidan ini saya merasa bersyukur karena motor saya tidak terkena razia sehingg motor saya tidak ditahan polisi. Kalau sampai ditahan polisi alamat saya tidak bisa jualan martabak mini lagi dan harus nebus lagi. Duit dari mana saat kondisi pandemi seperti sekarang ini? Buat makan saja susah.

Saya jadi kapok mengendarai motor melewati jalan tersebut. Meskipun saya bisa meminjam motor yang bagus, lengkap surat - suratnya dan pajaknya hidup tapi saya tidak punya SIM tetap saja kalau ada razia pasti kena tilang.

Buat kalian yang punya motor sebaiknya punya SIM, Pajak motor hidup kondisi motor bagus seperti spion, lampu, warnanya sesuai dengan STNK dan lain-lain. Sebab kalau kena tilang yang rugi juga kalian apalagi kalau STNK nya mati repot urusannya.

Semoga pengalaman ini bisa menjadi pelajaran buat saya khususnya juga buat semua pengendara motor untuk selalu mentaati peraturan lalu lintas biar nyaman perjalanannya.

 

Sumber gambar https://bapenda.jakarta.go.id/ 

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar