--> Skip to main content

Lebaran 2023 Tanpa Mudik Tetap Bahagia


Lebaran 2023 Tanpa Mudik Tetap Bahagia - Lebaran tahun ini menjadi kali ke-4 saya sekeluarga tidak bisa mudik lebaran. Bukannya tak ingin mudik, jujur saya ingin mudik ke Tegal atau tepatnya di Desa Balapulang Kulon Balapulang Tegal Jawa Tengah. Siapa sih yang tidak ingin mengunjungi tempat kelahiran dan tempat dimana saya dibesarkan dari lahir hingga dewasa?

Terakhir saya mudik tahun 2019, itu pun numpang bersama adik yang kebetulan punya mobil pribadi. Namun sekarang ini tidak bisa ikut lagi karena ke-3 anak saya sudah tumbuh besar sehingga mobil tidak muat untuk 8 orang. Mungkin kalau orang doang bisa “ dimuat muatin” tapi tidak untuk barang bawaan. Dari pada perjalanan tidak nyaman untuk anak-anak, saya memilih tidak mudik saja.

Alasan lain yang paling utama ada pada uang. Mudik itu butuh biaya besar apalagi kalau naik kendaraan umum. Saat lebaran tarifnya bisa mencapai 300 ribuan. Belum untuk jajan dikampung halaman. Qodarullah usaha saya baru mulai bangkit setelah pandemi covid sehingga belum bisa nabung. Bisa bertahan saja sudah bersyukur.

Untungnya, istri dan ketiga anak saya mengerti dan tidak mempermasalahkannya. Lebaran di perumahan menjadi hal biasa. Anak-anak tetap gembira saat lebaran. Yups…meski warga perumahan banyak yang mudik tapi masih ada yang tidak mudik. Anak-anak dapat uang lebaran dari tetangga. Bagi mereka itu suatu kebahagiaan tersendiri.

Saya pun memberi kebebasan pada anak-anak saya dalam menggunakan uang tersebut. Saya ingin merasakan kebagian mereka saat lebaran meski tidak mudik.

Pas lebaran setelah bersilaturahmi dengan tetangga, saya mengajak anak-anak belanja jajanan ke Alfamart. Saat lebaran, Alfamart menjadi satu-satunya toko yang buka saat lebaran. Anak-anak pun antusias memilih Es krim makanan favorit anak-anak saya.

Seperti lebaran sebelumnya, kali ini juga tanpa ketupat atau lontong. Istri saya masak nasi biasa dan lauknya opor ayam. Anak-anak tidak protes karena memang sudah terbiasa lebaran makan nasi putih biasa.

Meski demikian saya tetap menanamkan pada anak-anak kalau lebaran itu hari spesial hari besar umat islam yang perlu dirayakan. Saya mengajak anak-anak sholat Ied di Masjid perumahan kemudian membiasakan anak-anak sungkem pada orang tuanya dan saling bermaaf-maafan. Saya juga mengajak anak-anak untuk bersalaman dengan tetangga.

Saya juga selalu mengingatkan kalau mereka punya rumah dikampung halaman yaitu di Tegal dan menunjukkan video atau fotonya. Tak lupa saya mengingatkan kalau mereka punya saudara dengan menyebut namanya satu persatu baik dari pihak saya maupun dari pihak istri.

Lebaran tanpa mudik! No Problem

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar