--> Skip to main content

Gerakan Belanja Ketetangga Saat Pandemi


Jika Anda saat ini bekerja sebagai PNS atau pekerja formal mungkin adanya Pandemi covid 19 tidak begitu menyengsarakan karena meski lebih banyak dirumah tapi penghasilan tetap ada. Bagaimana dengan pekerja harian atau informal yang dapat penghasilannya harian? Tak terhitung berapa banyak penjual keliling yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan dan saat ini terkena dampak.

Dengan adanya PSBB atau aturan protokol kesehatan membuat ruang gerak para pekerja harian terutama penjual keliling semakin terbatas, alhasil omset jualannya juga tidak sesuai dengan yang diharapkan. Padahal diantara mereka ada yang punya keluarga, harus bayar biaya sekolah dan sederet tagihan lainnya.

Saya punya teman yang penghasilannya diperoleh 100% dari jualan makanan. Tiap hari jualannya disekolah-sekolah saat jam istirahat. Hasil dari jualan makanan mampu menghidupi istri dan 3 anak bahkan cukup untuk membayar cicilan rumah. Dulunya teman saya ini kerja dipabrik kemudian tekena PHK.

Saat Pandemi semua sekolah menerapkan sistim belajar dirumah, Alhasil teman saya ini tidak bisa jualan lagi disekolah sehingga penghasilannya menurun. Sekarang ini hanya mengandalkan jualan keliling dan tentunya hasilnya berbeda jika dibandingkan dengan jualan disekolah.

Bantuan pemerintah sebesar 600 ribu sebulan yang sedikit mengurangi beban namun tentunya tidak mencukupi jika tidak keluar rumah untuk berjualan. Belum lagi jika ternyata sebagian dari mereka belum terdata untuk menerima bantuan.

Peran Masyarakat sangat ditunggu-tunggu untuk ikut meringankan penderitaan mereka namun meski ada gerakan pemberian bantuan sembako yang dikoordinir oleh masyarakat namun sifatnya hanya sementara tidak rutin. Padahal mereka butuh biaya hidup tiap hari.

Baca Juga :  Ketika Hak Parkir Gratis Terampas

Ada solusi lain sebenarnya untuk membantu penjual keliling atau lainnya tapi bentuknya bukan bantuan langsung. Apa itu? Gerakan Belanja ke Tetangga. Anda cukup belanja ketetangga Anda yang jualan khususnya yang menggantungkan hidup dari jualan makanan atau lainnya.

Coba bayangkan jika 1 RT ada 100 KK dan setiap rumah membeli jualan tetangganya cukup sepotong saja, Itu sudah cukup membantu mereka tanpa terkesan memberi atau sedekah. Sayangnya gerakan ini belum banyak dilakukan oleh masyarakat. Mirisnya ada sebagian masyarakat yang tetangganya jualan tapi lebih memilih beli ketempat lain atau secara online, padahal makanannya sama.

Ayolah melalui tulisan ini saya mengajak masyarakat untuk menggalakkan Belanja ketetangga saat Pandemi Covid 19. Mereka mungkin akan memaklumi kalau tak membeli makanan jualannya tapi mereka akan senang jika Anda mau membeli, kalau bisa tiap hari meski hanya sepotong atau beberapa hari sekali yang penting beli.Dengan membeli jualan tetangga sama saja Anda sudah membantu kesulitan ekonomi tetangganya.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar