--> Skip to main content

Pengalaman Mencairkan BLT Banpres Produktif Usaha Mikro BPUM

Banpres UMKM

DWISU.WEB.IDTiit Tiit...ada bunyi Pesan masuk di Hp saya pada malam hari yang mengabarkan kalau saya berhak menerima bantuan. Peristiwa ini terjadi pada 17 Oktober 2020. Saya memastikan kalau SMS ini benar adanya karena pengirimnya mengatas namakan BRI-INFO. Informasi semakin akurat dengan sudah banyak beredar dimedia sosial yang mendapatkan SMS serupa dan Pihak BRI sudah mengkonfirmasi akan kebenarannya.

Ini tentu menjadi kabar gembira buat saya karena saya berhak menerima BLT banpres Produktif usaha Mikro BPUM. Berdasarkan informasi yang saya terima hingga akhir tahun 2020 ini pemerintah masih membuka kesempatan untuk 3 juta Pelaku usaha mikro atau UMKM berkesempatan mendapatkan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

Program ini merupakan bentuk kepedulian dari pemerintah agar para pelaku usaha Mikro tetap bertahan menjalankan usahanya ditengah krisis akibat pandemi Covid-19 dan usaha pemerintah dalam rangka untuk pemulihan Ekonomi Nasional.

Bantuan yang dibagikan pada bulan ini merupakan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) tahap 2. Sebelumnya, tahap 1 sudah direalisasikan hampir 100 persen dengan total dana yang tersalurkan Rp21.861 triliun atau setara 99,41 persen hingga 6 Oktober 2020.

Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) merupakan hibah sebesar Rp2,4 juta diberikan kepada Pelaku Usaha Mikro untuk menambah modal agar usahanya dapat terus berjalan di tengah pandemi Covid-19 jadi bukan berupa pinjaman modal. 

Saya sudah mengajukan banpres produktif usaha mikro sejak 30 Agustus 2020 melalui ketua RT lalu dikumpulkan ke RW dan diajukan kepemerintah desa. Berarti saya sudah mengajukannya sejak 2 bulanan yang lalu. Tadinya saya menduga pada gelombang kali ini saya tak dapat karena yang lain sudah dapat SMS saya belum tapi saya tidak terlalu memikirkannya pokoknya kalau dapat syukur kalau tidak ya mungkin belum rezekinya. 

Setelah menerima SMS saya pun mencari-cari info cara mencairkannya. Karena dulu saya diajukan oleh RT sayapun berkoordinasi dengan Ketua RT. Berdasarkan informasi dari ketua RT untuk pencarian bisa mendatangi Cabang BRI terdekat untuk verifikasi.

Selain mencari informasi dari ketua RT saya juga mencari informasi dari grup facebook dan ternyata Bank BRI terdekat semuanya harus antri tak hanya itu saja tak jarang harus kembali lagi karena jatah antriannya habis. Tiap harinya dibatasi jumlah antriannya.

Akhirnya pada tanggal 23 Oktober 2020 saya mendatangi Bank BRI Serang yang beralamat dijalan Serang Cibarusah dekat dengan pasar Serang. Ternyata benar informasi yang saya dapatkan, BRI Serang sudah dipenuhi dengan orang-orang yang mau mencairkan BLT Banpres Produktif usaha mikro.

Biar lebih jelas saya bertanya kepada Satpam Bank BRI bagaimana cara mendapatkan nomor antrian?. Menurut keterangan Satpam waktu itu antrian hingga akhir bulan oktober sudah penuh jadi kalau mau mendapatkan antrian setelah bulan November. Untuk mendapatkan nomor antrian saya harus menyerahkan foto copy KTP dan sudah mengecek nomor KTP disitus BRI apakah benar tercatat sebagai pemerima bantuan atau tidak. Setelah saya menyerahkan foto copy KTP saya disuruh datang lagi tanggal 2 November 2020. Jadi saya harus menunggu selama  seminggu hanya untuk mendapatkan nomor antrian.

Pada tanggal 2 November 2020 saya kembali datang ke Bank BRI cabang Serang untuk mengetahui nomor antrian. Setelah lihat pengumuman saya kebagian antrian pada tanggal 13 November 2020 bersama 50 orang lainnya. Saya harus bersabar selama 2 minggu lagi.

Saat yang dinantipun tiba yaitu pada hari Jumat tanggal 13 November 2020, saya kembali datang ke Bank BRI Serang untuk mencairkan Banpres Produktif usaha mikro. Tadinya saya mau berangkat pagi-pagi siapa tahu harus mengambil nomor antrian lagi tapi saya urungkan, pertimbangan saya didaftar antrian saya tercatat antrian nomor 7.

Baca Juga : Pengalaman Aktivasi Mandiri Online ke Kantor Cabang 

Akhirnya saya berangkat pukul 7.00 biar pas nyampai tidak perlu lama menunggu jam buka Bank BRI yaitu jam 8.00. Perkiraan saya ternyata meleset, saat saya tiba di Bank ternyata sudah banyak orang yang lebih dulu datang tapi kantor belum buka pelayanannya dan saya melihat mereke sudah mendapatkan formulir dan nomor antrian. Sayapun langsung bertanya kepada seorang ibu-ibu dimana  mengambil formulirnya? Jawab ibu itu masuk kedalam kantor minta sama satpam.

Sayapun bergegas kedalam kantor yang memang sudah bisa dibuka, ada satpam didalamnya dan sayapun mengutarakan maksud saya. Satpam pun kemudian memberikan 3 formulir dan nomor antrian yang sudah dijadikan satu dengan staples.

Saya kaget ternyata saya mendapatkan nomor antrian nomor 39. Saya sempat protes kesatpam karena didalam daftar antrian saya nomor 7 tapi kata satpam nggak apa-apa. Sayapun keluar lagi untuk mengisi 3 formulir. Setelah saya lihat 2 formulir isinya sama hanya beda judulnya dan satu lagi formulir pembukaan rekening BRI baru.

Saat saya menunggu antrian saya berbincang-bincang dengan bapak-bapak dan dari perbincangan ini saya mendapatkan info dari bapak ini nantinya bawa materai 6000 2 biji. Ini membuat saya bimbang karena saya tidak membawa materai. Dalam benak saya kalau memang itu persyaratan pencairan kenapa tidak dicantumkan pada pengumuman?

Dalam pengumuman yang ditempelkan pihak BRI ada beberapa persyaratan untuk mencairkan banpres

  1. Fotocopy KTP dan Asli dibawa
  2. Fotocopy Kartu Keluarga dan Asli dibawa
  3. Mengisi Surat Pernyataan dari BRI
  4. Menunjukkan SMS Notif penerima BPUM
  5. Membawa Buku Tabungan BRI (Jika Sudah Ada)

Kebimbangan itu bertambah setelah saya melihat ibu-ibu yang juga membawa materai. Kekhawatiranpun muncul bagaimana kalau pas tiba antrian saya lalu saya harus mencari materai? Kan repot.

Akhirnya saya memutuskan untuk pulang kerumah dulu untuk mencari materai pertimbangan saya nomor antrian saya masih lama jadi nggak ada salahnya saya mencari materai dulu. Tadinya sudah mencoba mencari disektiar BRI tapi tidak saya temukan toko yang menjual materai.

Setelah sampai rumah saya berhasil mendaptakan materai dari loket kantor pos lalu sayapun pergi lagi kekantor BRI. Setelah lama menunggu barulah sekitar pukul 13.00 nomor antrian saya dipanggil. Saya menemui CS bank bukan tellernya. Saya diminta menunjukkan KTP asli, KK serta menyerahkan formulir yang sudah saya isi.

Saya agak deg-degan ketika ditanya sekarang tinggal dimana? Saya jawab sesuai dengan alamat sekarang. CS pun tanya lagi KTP nya alamatnya beda ya dengan yang sekarang? Saya jawab Iya. Sebelumnya saya pernah dapat informasi dari situs berita katanya kalau alamat usaha beda dengan alamat KTP harus menunjukkan Surat Keterangan Usaha.

Untungnya CS tidak mempersalahkannya dan langsung memprosesnya. Tak butuh lama sekitar 2 menitan proses pencarian selesai. Hal ini ditandai dengan diberikannya buku tabungan baru dan ada saldonya sebesar Rp.2.400.000. Sayapun diberi informasi oleh CS bank BRI kalau mau mengambil uang harus keteller karena tabungannya tidak diberi kartu ATM.

Alhamdulillah Akhirnya Pencairan BLT Banpres Produkitf Usaha Mikro BPUM bisa saya lewati dengan lancar meski uang belum sampai ditangan tapi sudah masuk kerekening. Rencana saya nantinya saya akan sekalian mengurus Kartu ATM dan mengaktifkan Mobile/Banking BRI jadi nantinya rekening BRI saya bisa buat bisnis online menambah rekening yang sudah ada yaitu Bank Mandiri.

Dari pengalaman ini saya berkesimpulan bahwa dalam pencarian BLT ini tidak dibutuhkan materai buktinya saya tidak diminta dan alamat usaha berbeda dengan alamat  KTP tidak harus mencatumkan SKU. Saya tidak tahu apakah ini karena alamat usaha saya dan alamat KTP masih 1 Kabupaten, bagaimana kalau misalnya beda propinsi?

Buat Anda yang sudah mengajukan semoga terpilih menjadi salah satu pelaku usaha mikro yang berhak mendapatkan bantuan ini.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar