--> Skip to main content

Menjadi Kaum Rebahan, Cita Cita Belum Terwujud

Kaum rebahan


DWISU.WEB.ID - Didunia internet marketing sering terdengar istilah KAUM REBAHAN. Eits...jangan salah tafsir ya, istilah itu bukanlah tertuju pada orang yang kerjanya hanya rebahan saja atau pengangguran! Justru istilah ini menunjukkan sebuah kesuksesan, karena kerjanya hanya rebahan tapi tetap menghasilkan uang yang mencukupi untuk hidup bahkan berlebih.

Memangnya bisa? Tentu bisa namun tidak semudah yang diucapkan. Butuh kerja keras dan modal yang besar untuk memulainya. Salah satu keunggulan bisnis online itu semunya bisa di remote atau tanpa turun tangan pun bisa menghasilkan uang.

Inilah yang mendasari saya terjun ke dunia online karena saya ingin menjadi bagian dari kaum rebahan. Dengan mimpi besar tapi modal yang minim, saya memulainya dari BLOG 10 tahun yang lalu. Terwujudkan cita-cita itu?

Dikatakan gagal, tidak juga sih karena tanpa melakukan apapun atau melakukan sesuatu tapi intensitasnya jarang, saya masih bisa menghasilkan uang atau passive income. Sayangnya hasilnya kecil, masih dibawah 1 juta sehingga tidak cukup kalau untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pernah sih lebih dari 1 juta tapi sayang turun lagi.

Kaum rebahan ditengah era digital

Dulu sekitar tahun 2015, mendapatkan penghasilan dari Adsense tidak sesulit sekarang. Kini bagi sebagian blogger, iklan Adsense hanya sekedar pajangan. Cukup sulit untuk mendapatkan trafik dari Google.

Bisnis online yang berbasis blog kini bukan ladang empuk lagi, namun sudah menjadi lahannya para pemilik modal besar.  Blogger modal cekak seperti saya harus gigit jari.

Youtube menjadi harapan untuk mendulang rupiah. Sayangnya disaat harapan itu ada perang antara platform sharing video semakin ketat dengan hadirnya video facebook, Tiktok atau Instagram. Netizen tidak lagi terpaku pada youtube namun mulai beralih ke platform lainya yang lebih menarik.

Kreator youtube personal pun terkena imbas, jumlah penonton semakin menurun belum lagi harus bersaing dengan channel corporate atau artis. Buat saya, penghasilan ratusan ribu per bulan sudah bagus, yang penting saya cuma rebahan tanpa perlu rajin upload.


Toko online bisa menjadi batu loncatan namun banyak tantangannya seperti mencari pemasok, persaingan harga hingga perlunya dikelola secara tim baik sebagai stokist, packing atau Customer service. Kalau mau aman harus punya produk sendiri bukan sekedar reseller karena kalau cuma reseller akan berhadapan dengan distributor yang ikut jualan eceran. Pusing bukan?

Jika berjualan produk fisik tentu perlu campur tangan owner tidak cuma bisa rebahan apalagi produk fisik rentan masalah seperti pengiriman, kerusakan atau pembeli nakal.

Produk digital bisa menjadi solusi untuk kaum rebahan karena produk cukup dibuat sekali tapi bisa dijual berkali-kali seperti ebook, produk PLR, Script, video tutorial atau aplikasi.

Bisnis lain yang patut diperhitungkan buat mereka yang ingin menjadi kaum rebahan tapi bermodal cekak seperti saya adalah bisnis affiliasi.

Potensinya cukup bagus, bayangkan saya pernah menemukan ibu rumah tangga yang penghasilannya bisa mencapai 6 juta per bulan dari affiliasi Shopee, Keren abis!

Akhirnya saya harus menyadari untuk menjadi KAUM REBAHAN butuh pondasi yang kuat seperti punya kolam internet, modal serta proses yang panjang.

Dan...hingga kini saya masih dalam kategori proses dan entah sampai kapan proses itu membuahkan sebuah pondasi yang kuat.

Ini hanya sebuah ocehan dari orang yang ingin menjadi kaum rebahan, Jangan didengar!
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar